Hebatnya Orang Banjar

Catatan Taufik Jam 5:30 PM

ADSENSE HERE!

Aku seperti tertampar telak diwajah ketika tersadar bahwa orang Banjar ternyata hebat tapi dulu bukan sekarang. Menilik dari peristiwa sejarah ketika Abad ke 18, kala itu belum ada yang mampu menuliskan sesuatu di Indonesia tentunya bukan bangsa Belanda. Ini untuk orang Indonesia asli. Saya ulangi lagi ketika masa itu belum ada yang mampu menulis sebuah buku ada seorang yang mampu bahkan tinggalnya di Kalimantan Selatan, Banua Banjar. Siapa dia? Yang mampu menuliskan beberapa buah buku yang pada masa itu jangankan komputer mesin ketik saja belum ada hanya kertas dan alat tulis sederhana.

Ya mungking ada yang sudah tahu, Syekh Arsyad Al banjari atau yang kita kenal dengan Datu Kalampayan. Beliaulah yang pertama kali menulis di Idonesia dalam bentuk sebuah buku dengan karangan terkenal beliau Kitab Sabilal Muhtadin yanng sekarang mungkin sudah bisa dinikmati oleh para pembaca sekalian. Ya, betapa hebatnya beliau saat itu bisa mempunyai ide secemerlang dan sehebat itu. Bahkan hingga sekarang kitab karangan beliau sudah menjadi rujukan utama dalam pembelajaran agama. Lalu bagaimana dengan sekarang? Saya akui memang terjadi degradasi sangat jauh. Bahkan sekarang jarang ditemui orang banjar asli menulis buku.

Di lain hal masih ada kehebatan orang Banjar, pada masa pemerintahan Belanda pasca kemerdekaan banyak daerah-daerah dijadikan negara boneka oleh Belanda misalnya negara Jawa timur, Pasundan, Papua Barat dan lainnya. Tahukah kita bahwa daerah Kalimantan Selatan atau banjar menolak untuk dijadikan negara boneka, Banjar lebih memeilih mengakui kedaulatan RI dan setia kepada RI melalui Proklamasi 17 Mei 1949 yang menyatakan bahwa Kalimantan Selatan tetap berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dari fakta di atas dapat disimpulkan betapa hebatnya orang banjar kala itu, jika dibandingkan dengan sekarang sepertinya sangat bertolak belakang. Saya sebagai orang Banjar menyadari hal itu ketika mengetahui hal ini. Kemana hilangnya kehebatan itu, apa karena pengaruh budaya global yang seakan meninabobokan kita, terbuai dengan berbagai macam kecanggihan dan kehebatan budaya global. Perlu kita renungi bersama hal ini, maukah kita sebagai generasi Banjar berikutnya terkungkung seperti ini terus? Kekayaan alam kita terus dikeruk oleh orang lain tanpa ada yang bisa mencegah. Perlu diingat kita daerah nomor 6 terkaya di Indonesia, namun dari sektor pendidikan sangat terbelakang. Lalu kemana larinya hasil kekayaan alam tersebut. Banjar terkenal kaya batu bara tapi mana bukti konkrit hasil dari batu bara itu? Yang ada hanya lubang-lubang menganga akibat penggalian tanpa memikirkan akibat dari itu. Pikirkan mulai sekarang! Majukan Banjar!.

ADSENSE HERE!