Learning to make the future brighter

Budaya Nonton Bareng

Sekarang lagi musim-musimnya sepak bola dan badminton. Masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa seperti terhipnotis oleh 2 event besar yang sekarang lagi menjadi trend di masyarakat kita.

Euro 2008 dan Indonesia Open yang sekarang lagi digandrungi para pencintanya. Mereka rela untuk tidak tidur demi melihat tim kebanggaannya berlaga di lapangan hijau.
Tim-tim unggulan yang umumnya menjadi primadona saat Euro berlangsung. Ada satu yang menjadi fenomena menarik ketika acara-acara tersebut ditayangkan di televisi, yaitu budaya nonton bareng. Hal ini sering kita lihat hampir di seluruh pelosok nusantara, baik nonton bareng (nonbar) di rumah, maupun di tempat lain (lapangan) yang mengundang para maniak-maniak untuk hadir demi tim pujaannya.

Kalau dilihat rata-rata hampir semua masyarakat memiliki televisi di rumahnya masing-masing, tapi mereka lebih menyukai nonbar dari pada nonton sendiri di rumah.
Alasan yang mereka kemukakan lebih seru kalau nonbar dari pada sendirian, nonbar juga jadi ajang untuk mencari teman-teman baru dan menjalin tali silaturahmi antar para pencinta olahraga terutama Sepakbola dan badminton.
Gimana??

Mati surinya KDMS

Entah kenapa suasana hangat berdiskusi yang dulu sering dilakukan sekarang sudah menghilang. Aku heran melihatnya, apa karena ide-ide cemerlang yang biasanya muncul mulai sirna dari para intelektual KDMS.
Praktis sejak awal tahun kegiatan mulai berhenti total. Tidak ada lagi gaung KDMS terdengar.
Kenapa hal ini terjadi? Perlu jadi perenungan kita bersama wahai punggawa2 KDMS.
Mari bangkitkan lagi jiwa yang sempat mati suri itu.

Minggu-minggu suram

Entah kenapa di minggu ini aku merasakan hal yang tidak biasanya. Hari pertama final tes diwarnai peristiwa yang tak diduga. Tidak ada final untuk mata kuliah kedua. Tapi sempat terlibat perselisihan kecil karena presensi tidak ada. Wajah-wajah panik pun bertebaran di seluruh kelas. Ada seseorang yang mencoba mencari solusi tapi malah membuat masalah jadi makin runyam. Namun berkat pahlawan2 "kos palui" akhirnya masalah pun terselesaikan.
Hari ke-3 kembali lagi terjadi hal yang tidak di inginkan. Perselisihan kembali terjadi, kali ini permasalahan hasil temuan ekskavasi arkeologi yang dilaksanakan minggu kemarin. Ada beberapa oknum yang menyebarkan isu barang tersebut kembali ke pemilik asal. Namun, secara rasio tidak dapat diterima. Tapi hal itu bisa saja terjadi. Kenapa tidak??
Malah salah seorang teman ada yang sempat bermimpi tentang hasil temuan tersebut, dan sempat sakit selama 3 hari. Aneh memang, pencarian pun segera dilaksanakan. Tim pencari segera dibentuk dalam waktu singkat.
Mudah-mudahan hal ini tidak terjadi lagi ke depannya.
Buat teman-teman seperjuangan tetap semangat jangan pantang menyerah
Copyright © Catatan Taufik. All rights reserved. Template by CB