Learning to make the future brighter

Rumah Lanting, Rumah Budaya Sungai

ADSENSE HERE!

RUMAH LANTING : RUMAH BUDAYA SUNGAI Banjarmasin, mendengar nama tersebut apa yang terbayang di benak kita semua?. Sungainya? Masjid Sabilal Muhtadin? Atau bahkan Duta Mall yang merupakan Mall pertama yang ada di Banjarmasin. Mungkin itu yang ada di dalam benak beberapa orang. Namun penggambaran yang sering kita lihat dan bahkan merupakan mayoritas dari deskripsi tentang Banjarmasin adalah “Sungai”.

Banjarmasin terkenal karena sungainya, hampir seluruh wilayahnya dilalui oleh sungai diantaranya dua sungai besar yaitu sungai Barito dan sungai Martapura serta masih banyak sungai-sungai kecil lainnya yang ikut menghiasi kota Banjarmasin. Dengan memiliki banyak sungai-sungai tersebut akhirnya Banjarmasin mendapat julukan “a city of thousand river “ atau “kota dengan seribu sungai”. Berbicara tentang sungai timbul pertanyaan tentang bagaimana kebudayaan sungai tersebut? Sungai dari zaman dulu sudah memegang peranan penting dalam perkembangan masyarakat, tentu kita ingat dengan kerajaan Majapahit di Jawa Timur yang merupakan kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara. Lokasinya yang sangat stategis karena berdekatan dengan Sungai Brantas memberi keuntungan tersendiri bagi Majapahit. Kenapa tidak? Dahulu semua kegiatan terfokus di sungai sebagai contoh adalah kegiatan perdagangan melalui pelabuhan dan bandar-bandarnya. Demikian halnya dengan Banjarmasin, sungai merupakan kebutuhan masyarakat kerena semua kegiatamn terpusat disungai seperti mandi, mencuci dan berbelanja atau berdagang. Sehingga hal ini mempengaruhi watak dan kebiasaan masyarakatnya. Salah satu fenomena dalam kebudayaan sungai yang terlihat adalah berdirinya rumah-rumah lanting atau rumah terapung. Kok bisa ya? Kalau kita mencoba mendefinisikannya. Rumah Lanting adalah rumah rakit tradisional suku Banjar dengan pondasi rakit mengapung yang terdiri dari susunan batang-batang pohon besar. Rumah lanting merupakan salah satu hasil dari proses perkembangan budaya sungai. Hal ini mungkin berawal dari konsentrasi pemukiman masyarakat Banjar di tepi-tepi atau muara sungai. Rumah lanting memegang peranan yang sangat penting pada zaman dulu, karena lalu lintas komunikasi, ekonomi dan sosial melewati sungai dengan menggunakan Jukung (perahu) sebagai alat transportasinya. Pada mulanya rumah lanting dihuni oleh para nelayan karena dianggap memudahkan bagi mereka untuk mencari ikan dan lebih efisien dari segi waktu. Namun perkemangan selanjutnya rumah lanting juga digunakan sebagai temapt berusaha atau berdagang untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Bila kia menyusuri sungai Barito di Banjarmasin tentu kita akan melihat jejeran rumah-rumah lanting di tepi sungai. Bagaimana bentuk rumah lanting itu? Konstruksi bangunannya dari dulu sampai sekarang tidak banyak mengalami perubahan yaitu : 1. bangunannya berbentuk persegi panjang dengan konstruksi bubungan berbentuk atap pelana ; 2. sebagai pelampung digunakan dua atau tiga batang kayu yang besar. Di atas kayu tersebut disusun susuk dan gelagar ulin kemudian lantai papan untuk bangunan rumahnya ; 3. tawing (dinding) dari papan kayu lanan dengan dua lawang (pintu) masing-masing menghadap ke daratan dan ke sungai. Juga terdapat dua lalungkang (jendela) kecil yang bersebelahan ; 4. ruangan yang ada hanya dua, yaitu ruang keluarga yang berfungsi juga sebagai ruang tamu dan kamar tidur ; 5. di bagian belakang terdapat dapur gantung untuk memasak ; 6. di depan lawang terdapat titian yang menghubungkan rumah lanting dengan daratan. Demikianlah kiranya konstruksi bangunan ruma lanting tersebut. Seperti dikatakan tadi rumah lanting selain digunakan sebagai tempat tinggal juga digunakan sebagai tempat berusaha seperti rumah makan, tempat penjualan bahan bakar minyak, toko dan lain-lain. Beragam alasan yang terucap dari penduduk yang menghuni rumah lanting dari alasan kenyamanan hingga alasan kepraktisannya serta juga alaan ekonomi dan keuntungan. Memang dari letaknya, rumah lanting dapat memberikan keuntungan apalagi untuk daerah yang notabene jalur transportasi utama hana melalui sungai. Selain itu rumah lanting juga mempunyai manfaat lain, yaitu bisa sedikit berperan menahan erosi pantai sungai karena dapat mengantisipasi gelombang dan apabila banjir datang rumah lanting bisa terselamatkan. Rumah lanting adalah salah satu dari hasil masyarakat yang berbudaya sungai. Keberadaannya ikut mewarnai keanekaragaman hasil budaya yang ada. Untuk itu kita sebagai generasi penerus harus berusaha untuk melestarikan budaya yang ada khususnya budaya di daerah kita sendiri. Sekian . . . Wassalam . . .


ADSENSE HERE!

2 comments:

Kepada Pengunjung jangan lupa komentarnya

-Untuk Pengguna Blogger gunakan google accountnya
-Untuk Pengguna Wordpress gunakan pilihan wordpress
-Untuk Pengguna lainnya (domain berbayar atau yg punya facebook) silahkan pilih Name/URL, kemudian masukkan nama dan alamat web atau facebook (profil).

Komentar anda sangat berguna bagi saya, terima kasih.

Copyright © Catatan Taufik. All rights reserved. Template by CB